Sabtu, 11 Oktober 2008

Malam menjelang keberangkatan ke jogja

“Tiga aturan untuk sukses menulis adalah : 1. banyak membaca; 2. banyak menulis; 3. banyak membaca lagi, banyak menulis lagi” -Robert Silverberg-

Bukan bermaksud mendramatisir keadaan. Tapi sepertinya ini perlu ditulis sebagai bahan refleksi saja. Liburan berlalu dengan indah, menurutku. Banyak pengalaman. Banyak pelajaran yang bisa diambil. Banyak membaca buku. Banyak menulis. Banyak mendengarkan lagu. Banyak bermain. Beberapa menit yang lalu aku sepertinya enggan pulang ke jogja. Mungkin ini salah satu kelemahanku. Terkadang bisa sangat malas. Tapi sekarang, setelah baru saja aku mengantar barang belanjaan tetangga ke rumahnya, aku merasa bersemangat lagi. Aku harus bermanfaat buat orang lain. Ya, kuliah di jogja bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Untuk bapak ibu, pasti. Kemudian juga untk mereka yang kurang beruntung dan belum bisa menikmati belajar di perguruan tinggi. Aku hanya lebih beruntung dari mereka. Lalu apa yang bisa aku banggakan? Aku harus terus berusaha. Untuk diri sendiri dan untuk rakyat negeri ini.
Aku yakin apa yang aku rasakan sekarang pasti dialami oleh semua mahasiswa (mungkin juga semua orang) yang liburannya hampir berakhir. Antara keinginan untuk melanjutkan liburan dan gairah untuk menghadapi tantangan yang akan ditemui di depan. Tapi sudahlah, waktu harus terus berjalan. Biarkan saja. Apa yang dirasakan ya dirasakan saja. Satu yang penting adalah semangat untuk berubah harus terus dipertahankan. Negeri ini masih carut marut. Rakyatnya masih banyak yang sengsara. Kalau para pemuda seperti aku masih berpikir malas-malasan lalu bagaimana nasib bangsa ini ke depan. Bisa hancur negeri ini.
Keadaan ekonomi akhir-akhir benar-benar mengkhawatirkan aku. Aku jelas tak paham dengan situasi yang demikian kompleks. Tapi sepertinya ini seperti efek bola salju, semakin lama semakin membesar dan bisa saja menghancurkan semua yang ada di depan. Buktinya saja Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum buka juga. Gejala apa ini? Aku juga belum bisa tenang meskipun Presiden Yudhono berkali-kali mengatakan kondisi perekonomian Negara kita masih under control, masih di bawah kendali. Tenan pora pak? Batinku.
Sebentar lagi bergelut dengan dunia kemahasiswaanku lagi. Apakah mahasiswa bisa menjadi salah satu solusi bagi permasalahan bangsa ini? Entah. Kita lihat saja nanti.

11 oktober 2008 ,, 18.41

Tidak ada komentar: