Senin, 21 November 2011

Merawat Ingatan Keindonesiaan

Bangun tidur dengan hidung bumpet, tenggorokan sakit, dan kepala pusing selalu tidak mengenakkan. Itu yang saya alami pagi ini, senin ketiga di bulan November. Akumulasi rasa lelah yang bertemu dengan cuaca yang sedang labil memang merupakan perpaduan yang pas untuk sakit. Semua orang akan mewajarkan ketika flu, pilek, radang tenggorokan, sampai hidung tersumbat datang pada masa transisi musim kemarau menuju penghujan ini. Wajar, tapi selalu saja itu menyebalkan. Sakit tidak pernah datang tepat waktu. Setidaknya itu pengalaman yang saya alami sepanjang 22 tahun lebih beberapa bulan di muka bumi. Pernah saya masuk rumah sakit ketika SMA dan itu terjadi hanya beberapa minggu menjelang Ujian Akhir Nasional! Siapa yang tidak kesal dengan hal itu?

Kurang lebih dengan situasi yang hampir sama, saat ini adalah saat di mana saya sedang mengerjakan skripsi. Ya kira-kira sama dengan saat-saat UAN. Dan senin ini saya mengagendakan mengerjakan bab 1 sampai seminggu ke depan. Judul sudah disetujui dosen, materi dan bahan untuk menulis sudah ada di tangan. Tinggal mengesktraksikan gagasan yang bertebaran dalam benak dan menuangkan dalam kata-kata. Tapi malang tak dapat ditolak. Tuhan memberi saya sakit. Kesal hanya membuat energi saya terbuang percuma.